Memahami Analisis Teknikal dan Indikator : Kapan Harus Lebih Percaya Data Daripada Mata Anda (1 dari 2)

MMD

Sun, 26 Oct 2025

Pendahuluan: Paradoks Investor


Pada tahun 2012, Forbes melaporkan hasil sebuah studi menarik dari Research Affiliates. Dalam eksperimen ini, 100 ekor (maaf) monyet diminta untuk memilih 30 saham secara acak. Hasilnya mencengangkan: antara tahun 1964 hingga 2020, portofolio yang dipilih oleh 98 dari 100 monyet tersebut berhasil mengungguli kinerja pasar secara umum. Fakta ini memunculkan pertanyaan yang menggelitik bagi setiap investor: Kalau monyet saja bisa sukses, untuk apa kita bersusah payah melakukan analisis?


Tujuan artikel ini bukanlah untuk meniadakan pentingnya analisis, melainkan untuk membingkai ulang tujuannya. Keberhasilan acak makhluk apapun meng-highlight sebuah kebenaran penting: pasar sering kali bergerak di luar prediksi yang logis. Namun, keunggulan manusia sebagai Investor tidak terletak pada kemampuan meramal masa depan dengan sempurna. Keunggulan kita terletak pada kemampuan untuk menggunakan logika dan ilmu (analisis) sebagai alat untuk mengelola risiko, membuat keputusan yang objektif, dan yang terpenting, mengatasi bias psikologis yang tidak dimiliki oleh mahkluk lain.


Untuk menjadi investor yang disiplin, kita harus belajar mengenali momen-momen krusial di mana data, baik yang tersurat, maupun tersitat, mengungkapkan kebenaran yang lebih dalam tentang pasar.


1. Tujuan Sebenarnya dari Analisis: Mengelola Peluang dan Risiko


Investasi tanpa strategi ibarat berlayar tanpa kompas. Analisis bukanlah bola kristal untuk melihat masa depan, melainkan perangkat navigasi untuk meningkatkan probabilitas keberhasilan dan mengelola potensi kerugian. Daripada sekadar menebak, analisis yang baik memungkinkan kita untuk membuat keputusan berdasarkan data dan kerangka kerja yang jelas.


Menurut kerangka analisis investasi yang solid, yang kami sharing di kursus TA4MI (Technical Analysis for Multi Investment), ada empat tujuan utama yang ingin dicapai:

  • Menghitung Peluang Keberhasilan: Mengevaluasi apakah sebuah investasi memiliki probabilitas keuntungan yang lebih besar daripada kerugiannya.
  • Memastikan Kecocokan Aset Investasi: Menyelaraskan pilihan aset investasi dengan profil risiko dan tujuan keuangan pribadi investor.
  • Mengevaluasi Kinerja: Mengukur sejauh mana sebuah investasi telah mencapai target yang diharapkan.
  • Melihat Perlunya Penyesuaian (Rebalancing): Meninjau kembali portofolio secara berkala untuk memastikan alokasinya tetap relevan dengan kondisi pasar dan tujuan investor.


Intinya, analisis investasi membantu kita mengurangi risiko kerugian dan meningkatkan potensi keuntungan.


Namun, penting untuk menempatkan analisis pada posisinya yang tepat. Dalam hierarki kesuksesan investasi, analisis bukanlah faktor terpenting.


Faktor yang lebih fundamental adalah:

  1. Investment Mindset (Fondasi Utama)
  2. Investment Plan (Peta Perjalanan) 
  3. Investment Analysis (Alat Bantu)  


Analisis yang hebat tidak akan menyelamatkan rencana yang buruk atau pola pikir yang rapuh. Sebaliknya, pola pikir dan rencana yang kokoh akan memaksimalkan kegunaan analisis.


Jadi, Analisis bukanlah tujuan utama, melainkan alat eksekusi yang tajam untuk menjalankan Investment Plan dan memperkuat Investment Mindset yang objektif.


2. Memperkenalkan Analisis Teknikal: Bahasa Data Pasar


Analisis Teknikal adalah metode untuk menerjemahkan "psikologi keramaian" (crowd psychology) pasar—interaksi antara penawaran dan permintaan—ke dalam data visual yang objektif. 


Tiga pakar terkemuka di bidang ini mendefinisikannya sebagai berikut:

  • John J. Murphy
    • Studi tentang pergerakan pasar melalui grafik dengan tujuan untuk meramalkan (forecast) tren harga di masa depan.
  • Martin J. Pring
    • Seni untuk mengidentifikasi pembalikan tren (Reversal) pada tahap yang relatif awal dan mengikuti tren tersebut sampai bukti-bukti menunjukkan bahwa tren telah berbalik.
  • John D. Magee
    • Ilmu merekam data harga masa lalu dalam bentuk grafis, kemudian menyimpulkan kemungkinan tren masa depan dari gambaran sejarah tersebut.


Dari definisi tersebut, tujuan utama Analisis Teknikal dapat diringkas menjadi dua poin:

  • Forecasting Future Trend: Memprediksi pergerakan harga di masa depan.
  • Identify Trend Reversal: Mengidentifikasi pembalikan tren pada tahap awal.


Pada intinya, Analisis Teknikal mempelajari Market Action—jejak historis dari harga dan volume—karena jejak inilah yang merekam psikologi kolektif (Crowd Psychology) dari semua pelaku pasar. 


Dari asumsi ini, lahirlah tiga prinsip dasar yang membentuk fondasi analisis ini yaitu :

  • Price Discounts Everything (Harga Mencerminkan Segalanya): Semua informasi yang relevan—baik berita yang sudah terjadi, sedang terjadi, maupun yang diantisipasi—sudah tercermin dalam harga aset saat ini.
  • Price Always Moves in Trend (Harga Selalu Bergerak dalam Tren): Pergerakan harga tidaklah acak. Aset cenderung bergerak dalam tren (naik, turun, atau menyamping) hingga ada sinyal kuat yang menunjukkan perubahan.
  • History Repeats Itself (Sejarah Cenderung Berulang): Pola-pola pergerakan harga yang disebabkan oleh psikologi pasar cenderung muncul kembali dari waktu ke waktu.

0 Comments

Leave a comment